PERPUSTAKAAN IBNU SAHNUN MAN KOTA PALANGKA RAYA

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Masuk
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Kesah Saran Tana : Kumpulan Cerita Rakyat Kalimantan Tengah

Text

Kesah Saran Tana : Kumpulan Cerita Rakyat Kalimantan Tengah

Stefany Theresia P, dkk - Nama Orang;

“KESAH SARAN TANA: KUMPULAN CERITA RAKYAT KALIMANTAN TENGAH”

Buku “Kesah Saran Tana: Kumpulan Cerita Rakyat Kalimantan Tengah” memuat 6 (enam) cerita rakyat Kalimantan Tengah yang berhasil meraih Juara I hingga Juara Haparan III pada Lomba Karya Tulis Cerita Rakyat Kalimantan Tengah Tingkat Pelajar SMA/SMK/MAN Se-Kota Palangka Raya yang diselenggarakan tahun 2023 oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalimantan Tengah. Penulis cerita rakyat pada buku ini adalah Stefany Theresia P. Nayar (Rajaki Kelep), Benjamin Putra Nazareta (Wadian Dadas), Nurizati Salzabilla (Nyai Balau), Debora Natalia Putri (Mangkikit), Novita Aldania (Legenda Pulau Mintin: Pangeran Kembar Penjaga Sungai), dan Michael Christian (Asal Mula Sumber Garam Sepang).

Kumpulan cerita rakyat ini selanjutnya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris mengingat saratnya muatan budaya dan nilai-nilai kearifan lokal Kalimantan Tengah yang seyogianya harus diperkenalkan secara luas kepada masyarakat internasional sebagai salah satu kekayaan budaya bangsa.

Cerita fabel dengan judul “Rajaki Kelep” yang ditulis oleh Stefany Theresia P. Nayar (Juara I) bercerita tentang hubungan pertemanan antara bakei (monyet) dan kelep (kura-kura) yang memiliki karakter dan sifat yang sangat berbeda. Bakei memiliki sifat yang angkuh sementara kelep memiliki sifat yang baik dan tulus. Pesan moral cerita ini mengajarkan agar tidak meremehkan orang yang terlihat lemah karena kita tidak tahu kapan memerlukan pertolongannya.

Cerita rakyat dengan judul “Wadian Dadas” yang ditulis oleh Benjamin Putra Nazareta (Juara II) menceritakan tentang seorang wanita bernama Diang Dara Sangkuai Ulu yang memperjuangkan kesetaraan wanita dalam keterampilan menarikan Wadian Dadas sebagai sebuah ritual penyembuhan di kalangan masyarakat Kalimantan Tengah. Pesan moral yang disampaikan dari cerita ini adalah kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan dalam bekerja dan berkarya dengan tetap saling menghargai perbedaan dan keragaman.

Nurizati Salzabilla (Juara III) menuliskan cerita rakyat dengan judul “Nyai Balau” yang menceritakan kisah perjuangan gigih Nyai Balau membalaskan dendam kematian anak semata wayangnya terhadap Antang. Antang yang jahat dan sombong berhasil dikalahkan dan tewas di tangan Nyai Balau. Kisah ini mengajarkan agar sebagai manusia kita senantiasa rendah hati dan tidak mengusik ketenangan serta kebahagiaan orang lain.

“Mangkikit” adalah judul cerita rakyat yang ditulis oleh Debora Natalia Putri (Juara Harapan I) yang menceritakan tentang pertarungan berdarah seorang laki-laki bernama Mangkikit dengan Raja Tangudau. Pertarungan ini terjadi karena Raja Tangudau menculik dan ingin memperistri Nyai Endas yang merupakan istri Mangkikit. Hal ini membuat Mangkikit murka dan menyerang kerajaan gaib Raja Tangudau yang berada di bawah Sungai Katingan. Pertarungan dimenangkan oleh Mangkikit dengan tewasnya Raja Tangudau.

Cerita dengan judul “Legenda Pulau Mintin: Pangeran Kembar Penjaga Sungai” ditulis oleh Novita Aldania (Juara Harapan II) mengisahkan tentang dua orang pangeran kembar yang akhirnya dikutuk Sang Raja yang merupakan ayah mereka sendiri akibat kecerobohan dan kekacauan yang mereka lakukan sehingga menewaskan banyak orang di kerajaan mereka. Abhaya dikutuk menjadi seekor buaya yang tinggal dan menjaga Sungai Kahayan sementara Draco dikutuk menjadi seekor naga yang menjaga Sungai Kapuas.

Michael Christian (Juara Harapan III) menulis cerita rakyat dengan judul “Asal Mula Sumber Garam Sepang”. Cerita ini mengisahkan tentang seorang pemuda yang berhasil mempersunting seorang wanita cantik bernama Tumbai karena ia berhasil mengubah sumber mata air tawar menjadi sumber mata air asin sebagai satu-satunya syarat yang diberikan Tumbai untuk menikahinya. Konon katanya, hingga kini masyarakat Kahayan Hulu menganggap cerita ini benar-benar pernah terjadi karena sebagian air Sungai Kahayan terasa asin. (Febrina/Renny)


Ketersediaan
MAN00159N398.209 598 34 THE kMy Library (800)Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
398.209 598 34 THE k
Penerbit
palangka raya : Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalimantan Tengah., 2024
Deskripsi Fisik
v + 147 hlm; 17 x 22 mm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
978-602-99197-4-5
Klasifikasi
398.209 598 34
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
Cetakan 1
Subjek
Kumpulan Cerita rakyat
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Kepala Dinas dan Perpustakaan Provinsi Kalimanantan Tengah
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

PERPUSTAKAAN IBNU SAHNUN MAN KOTA PALANGKA RAYA
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik